Post ADS 1
Daerah  

DPRD Kota Mataram Dukung Penataan Destinasi Wisata untuk Meningkatkan Ekonomi Lokal

Taman Sangkareang menjadi salah satu pusat rekreasi warga Kota Mataram.(FOTO: Lombok insider)

KOTA MATARAM, ntbnews.com – Komisi III DPRD Kota Mataram menyatakan dukungannya terhadap penataan destinasi wisata di wilayah kota.

Penataan ini dianggap penting untuk memberikan lebih banyak pilihan tempat rekreasi bagi warga Kota Mataram, sehingga mereka tidak perlu lagi berkunjung ke destinasi wisata di luar kota, seperti Lombok Barat.

“Kita di Kota Mataram itu selayaknya harus dikembangkan. Jangan sampai nanti warga kota lebih banyak ber-rekreasi di Lombok Barat,” kata I Gde Wiska, Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram.

Menurut Wiska, penataan pantai di Kota Mataram, baik yang ada di Loang Baloq maupun di Ampenan, harus dilakukan dengan maksimal.

Ia juga menekankan pentingnya pengembangan sepanjang garis pantai yang mencapai 9 kilometer di kota ini.

“Dilengkapi juga dengan sarana penunjangnya seperti alat bermain anak dan fasilitas lainnya,” tambahnya.

Pengembangan Wisata dan Dampak Positif bagi Ekonomi Masyarakat

Untuk memastikan bahwa penataan destinasi wisata memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar, Wiska menyarankan penyediaan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan wisata.

Dengan demikian, keberadaan destinasi wisata tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“PKL juga harus warga kota. Kulinernya harus dijaga kebersihannya, penyajiannya juga harus sesuai standar, agar tidak ada masalah,” ungkapnya.

Penataan destinasi wisata, lanjutnya, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga pihak swasta.

Kehadiran sektor swasta di kawasan wisata diharapkan dapat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat melalui konsep-konsep inovatif, seperti yang dilakukan di kawasan Sunset Land dan Batas Senja.

Selain itu, sarana bermain anak juga menjadi bagian dari infrastruktur yang perlu dipenuhi di destinasi wisata tersebut.

Pentingnya Kebersihan dan Manajemen yang Berkelanjutan

Meskipun jumlah destinasi wisata, khususnya pantai, di Kota Mataram masih terbatas, Wiska menegaskan bahwa kota ini harus unggul dalam hal sarana dan prasarana, terutama kebersihan di destinasi wisata.

Ia juga mengingatkan pentingnya pemeliharaan destinasi setelah proyek penataan selesai. Tanpa adanya manajemen yang berkelanjutan dan dukungan anggaran, destinasi wisata tersebut dapat mengalami penurunan kualitas.

“Bagaimana memelihara juga apa yang sudah kita kembangkan itu. Kalau sudah selesai proyek selesai, tidak ada manajemen yang memelihara itu kemudian dukungan anggaran tidak ada, itu yang kita wanti-wanti,” tegasnya.

Penataan Wisata Sebagai Sumber Pendapatan Daerah

Wiska juga menyebutkan bahwa penataan pantai dapat menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Mataram.

Oleh karena itu, promosi destinasi wisata, baik di tingkat daerah maupun nasional, harus terus ditingkatkan untuk menarik lebih banyak pengunjung setiap tahunnya.

“Promosi ini harus ditingkatkan. Ini meningkatkan PAD kita juga destinasi wisata ini,” kata Wiska.

Dengan dukungan penuh dari Komisi III DPRD Kota Mataram, penataan destinasi wisata diharapkan dapat memperkuat sektor pariwisata dan meningkatkan ekonomi lokal, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar, serta meningkatkan citra Kota Mataram sebagai tujuan wisata yang layak dikunjungi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *