KOTA MATARAM, ntbnews.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram mengonfirmasi adanya peningkatan volume sampah selama bulan Ramadan, dengan pertambahan mencapai 2-3 ton per hari dibandingkan hari biasa.
Kenaikan ini terjadi di tengah aktivitas meningkatnya masyarakat dan pedagang kaki lima (PKL) yang berdampak pada peningkatan sampah plastik.
Lonjakan Volume Sampah Harian
Kepala DLH Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, menyatakan bahwa volume sampah harian yang biasanya berkisar antara 200-220 ton, kini mengalami peningkatan selama Ramadan.
“Selama Ramadan, volume sampah meningkat menjadi sekitar 202-223 ton per hari. Penyebab peningkatan ini terutama oleh sampah dari Pedagang Kaki Lima (PKL) dan sampah plastik yang meningkat signifikan,” ujarnya pada Senin (17/3/2025).
Tindakan Cepat dalam Pengelolaan Sampah
Meski terjadi lonjakan, pihak DLH memastikan bahwa tidak ada penumpukan sampah yang mengganggu kebersihan kota. Dalam upaya menanggulangi masalah ini, pihak terkait langsung mengangkut sampah yang ada.
“Hari itu juga langsung kami angkut sampah yang ada. Kami sudah mengantisipasi dengan menambah enam armada baru, yang merupakan bantuan dari provinsi dan kota. Dengan tambahan armada ini, pengangkutan sampah bisa lebih cepat dan efektif,” jelas Nizar Denny Cahyadi.
Penambahan armada ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah serta menjaga kebersihan kota Mataram, terutama selama bulan suci yang identik dengan peningkatan aktivitas masyarakat.
Imbauan untuk Masyarakat
Selain peningkatan kapasitas armada pengangkut, DLH Mataram juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola sampah.
“Kami berharap masyarakat bisa membantu mengurangi produksi sampah. Terutama sampah plastik supaya kebersihan kota ini dengan lebih baik,” ucapnya.
Dampak dan Harapan ke Depan
Kenaikan volume sampah selama Ramadan menunjukkan tantangan tersendiri bagi pengelolaan lingkungan di kota Mataram.
Dengan sinergi antara aparat dan masyarakat, diharapkan masalah sampah ini dapat dikendalikan dan kebersihan kota tetap terjaga.
Upaya preventif seperti edukasi pengelolaan sampah dan penambahan armada pengangkut menjadi kunci utama dalam menjaga lingkungan, terutama di momen-momen puncak seperti Ramadan. (*)