LOMBOK TENGAH, ntbnews.com – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Lombok Tengah menyatakan pesimis dalam mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Praya.
Target PAD yang ditetapkan dari Rusunawa Praya tersebut sebesar Rp90 juta dari total 70 kamar yang tersedia.
“Tidak bisa terpenuhi target tahun ini, karena penghuni tidak bayar maksimal,” ungkap Kepala Dinas Perkim Lombok Tengah, Supriadin, Senin (19/8/2024).
Hingga saat ini, jumlah PAD yang berhasil dikumpulkan dari Rusunawa masih jauh di bawah target yang telah ditentukan. Supriadin menjelaskan bahwa PAD yang terkumpul baru mencapai belasan juta rupiah, jauh dari target yang diharapkan.
“Sampai saat ini PAD yang terkumpul hampir belasan juta, masih jauh dari target, karena tidak dibayar sesuai dengan tahun terbitnya Perda atau Peraturan Daerah,” jelasnya.
Menurut Supriadin, Rusunawa Praya dibebankan untuk menghasilkan PAD sebesar Rp90 juta per tahun, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 yang mengatur besaran retribusi per kamar.
“Pengelolaan Rusunawa sudah mulai berjalan sesuai Perda nomor 1 tahun 2024. Di situ ada PAD, dan tentu ada target PAD yang harus dicapai. Sudah diatur berapa retribusinya per kamar,” papar Supriadin.
Adapun besaran sewa per kamar di Rusunawa Praya bervariasi, mulai dari Rp250 ribu hingga Rp300 ribu per bulan.
“Lantai 1 Rp250 ribu, lantai II Rp240 ribu, lantai III Rp230 ribu, lantai IV Rp220 ribu, dan lantai V Rp200 ribu. Total kamar 70 kamar dan yang terisi saat ini 40 kamar,” terangnya.
Namun, Supriadin mengaku kesulitan dalam menarik retribusi dari penghuni Rusunawa karena keluhan dari masyarakat. Pasalnya, tidak semua penghuni merupakan orang yang mampu secara ekonomi.
“Namun peruntukannya di sana adalah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, bukan masyarakat miskin. Harus berpenghasilan,” tegasnya.
Dengan tantangan yang dihadapi, Dinas Perkim Lombok Tengah akan terus berupaya agar target PAD dari Rusunawa Praya dapat mendekati angka yang telah ditetapkan meski mengalami berbagai kendala di lapangan.(*)