Bima, ntbnews.com – Setelah mengikuti Lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf RI tahun 2021 dan masuk nominasi 300 besar dari 1.831 desa wisata yang mendaftar, Desa Wisata Kampung Bawang Bima kembali dipercayakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam Sosialisasi Pelaksanaan dan Penilaian IID Tingkat Provinsi se-NTB yang dilaksanakan pada Jumat, 13 Agustus 2021, di Aula SMK 3 Kota Bima.
Dalam kegiatan sosialisasi melalui platform daring tersebut, Tim Teknis Bappeda NTB memaparkan teknis penginputan dengan rincian indikator satuan inovasi daerah: regulasi inovasi daerah, ketersediaan SDM terhadap inovasi daerah, dan dukungan anggaran.
Selain itu, penggunaan IT, Bimtek inovasi, program dan kegiatan inovasi perangkat daerah dalam RKPD, keterlibatan aktor inovasi, pelaksana inovasi daerah, jejaring inovasi, sosialisasi inovasi daerah, dan pedoman teknis.
Lalu, kemudahan informasi layanan, kemudahan proses inovasi yang dihasilkan, penyelesaian layanan pengaduan, online sistem, replikasi, kecepatan inovasi, kemanfaatan inovasi, monitoring dan evaluasi inovasi daerah, dan kualitas inovasi daerah.
Musmulyadi Muhtar selaku Admin Lokal atas persetujuan Nukra, Ketua Pokdarwis, dukungan Perwakilan BPD, Sekretaris Desa dan Kepala Desa Wisata Kampung Bawang Bima, melakukan pengumpulan dan penginputan data sesuai koridor Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah.
Pengumpulan dan penginputan data inovasi Desa Wisata Pertanian Bawang Merah tersebut berlangsung sejak 13 Agustus sampai 10 September. Kemudian diverifikasi ulang dan dikirim oleh admin tingkat Provinsi NTB ke aplikasi Kemendagri RI, yang berakhir pada 17 September 2021.
Adapun tujuan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan pemerintah daerah inovatif (indeks inovasi daerah) adalah memotivasi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan inovasi dalam pelayanan masyarakat sesuai dengan kategori sangat inovatif, inovatif, serta memotivasi pemerintah daerah kurang inovatif dan tidak dapat dinilai.
Lalu, mendorong penerapan good governance; meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses-proses inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah, dan memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang berhasil menerapkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah secara transparan dalam upaya peningkatan pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah.
Inovasi Desa Wisata Kampung Bawang Bima akan melalui mekanisme penilaian yang meliputi penjaringan inovasi daerah; pengukuran indeks inovasi daerah; presentasi/paparan oleh kepala daerah. Bagi daerah yang lolos seleksi sebagai nominator dari hasil verifikasi dan memiliki indeks tertinggi dengan skala tertentu akan diundang oleh Menteri Dalam Negeri untuk mempresentasikan profil inovasi daerah unggulan di hadapan tim penilai. Tim penilai terdiri atas unsur kementerian/lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, akademisi dan unsur profesional lainnya.
Kemudian, validasi lapangan; penilaian akhir; dan penetapan pemenang IGA tahun 2021 melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri, dengan klaster provinsi terinovatif, kabupaten/kota terinovatif, daerah tertinggal terinovatif, daerah perbatasan terinovatif, dan kabupaten/kota di Provinsi Papua dan Papua Barat terinovatif.
Daerah nominator akan diundang oleh Menteri Dalam Negeri untuk menerima Penghargaan Innovative Goverment Award dalam acara puncak yang dihelat November mendatang.
“Jalan panjang Zul-Rohmi dalam bingkai NTB Gemilang sudah Kami mulai dengan langkah pertama sejak tahun 2018 guna menyicil prestasi Bima Ramah dalam terapan wisata halal dan berkelanjutan,” kata Arsyad, Pembina Pokdarwis Desa Wisata Kampung Bawang Bima. (*)
Penulis: Arif Sofyandi