LOMBOK UTARA, ntbnews.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam beberapa hari terakhir berdampak langsung pada aktivitas penyeberangan laut menuju Tiga Gili, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.
Sebagai langkah antisipasi untuk menjaga keselamatan, pihak berwenang setempat memutuskan untuk menutup sementara jalur penyeberangan yang menghubungkan ketiga pulau wisata tersebut dengan Pelabuhan Bangsal.
Penyeberangan Ditutup Sementara Demi Keselamatan
Keputusan penutupan jalur penyeberangan ini merupakan hasil koordinasi antara pihak Kepolisian Resort Lombok Utara, Danpos Angkatan Laut, dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KPLP) kelas II Pemenang.
Mereka menilai kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini berbahaya bagi keselamatan pelayaran.
“Penutupan ini bersifat sementara, sistem buka-tutup penyeberangan tetap diterapkan berdasarkan perkembangan cuaca yang tidak menentu. Kami mengambil keputusan ini demi keselamatan masyarakat dan pengunjung yang akan menyeberang,” kata Kasat Polair AKP Sugi Jaya.
Pihak berwenang juga menekankan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan cuaca, dan jalur penyeberangan akan dibuka kembali jika dianggap aman.
Oleh karena itu, masyarakat dan pelaku jasa penyebrangan diimbau untuk menunda aktivitas laut demi menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Pentingnya Kelengkapan Keselamatan dalam Pelayaran
AKP Sugi Jaya menambahkan bahwa pihaknya juga meminta kepada pelaku jasa penyebrangan untuk selalu memastikan kelengkapan keselamatan, seperti jaket pelampung, dan mengikuti peringatan yang dikeluarkan oleh petugas di lapangan.
“Kami meminta para pelaku jasa penyebrangan untuk memastikan kelengkapan keselamatan, seperti jaket pelampung, dan selalu mengikuti peringatan dari petugas yang ada di lapangan,” ujarnya.
Wisatawan Diminta Bersabar
Para wisatawan dan warga yang hendak melintasi jalur penyeberangan tersebut diminta untuk bersabar dan selalu mengikuti informasi yang diberikan oleh petugas setempat.
Petugas juga akan terus memantau situasi cuaca dan memberikan pembaruan mengenai kondisi terkini.
“Keputusan penutupan penyeberangan ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan keselamatan semua pihak yang berada di sekitar jalur laut yang terkenal dengan pesona alamnya.”
“Masyarakat diharapkan dapat memahami kondisi yang ada dan selalu memprioritaskan keselamatan di atas segalanya,” kata Kasat Polair AKP Sugi Jaya.
Penutupan sementara ini diharapkan dapat mengurangi potensi risiko kecelakaan laut selama kondisi cuaca buruk berlangsung. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengutamakan keselamatan dalam setiap kegiatan pelayaran. (*)