DOMPU, ntbnews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu telah memulai persiapan penanganan dan rehabilitasi bencana alam di wilayah setempat setelah menerima bantuan dana hibah sebesar Rp 17 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dana ini akan digunakan untuk menangani kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana alam, terutama di kawasan yang terdampak banjir besar dan tanah longsor.
Peninjauan Lapangan oleh Kepala BPBD Dompu
Sejak Rabu (13/11/2024), Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Dompu, Tajuddin HIR, SH, langsung turun ke lapangan untuk meninjau sejumlah lokasi yang akan menjadi sasaran proyek rehabilitasi.
Peninjauan pertama dimulai di Kecamatan Hu’u, wilayah selatan Kabupaten Dompu, yang pada tahun lalu, tepatnya di Desa Daha, diterjang banjir besar.
Bencana tersebut merusak pemukiman warga dan fasilitas umum, seperti jalan dan jembatan, yang kini membutuhkan perbaikan segera.
“Tim BPBD turun langsung untuk memastikan lokasi-lokasi yang paling parah terdampak dan memetakan langkah-langkah penanganan yang tepat. Salah satunya adalah rehabilitasi daerah aliran sungai yang menyebabkan terjadinya bencana,” ujar Tajuddin HIR.
Penanganan di Kecamatan Kempo dan Wilayah Lain
Setelah peninjauan di Kecamatan Hu’u, Kamis (14/11/2024), tim BPBD melanjutkan kegiatan ke Kecamatan Kempo, yang juga terdampak bencana serupa.
Di wilayah ini, terdapat sebuah jembatan gantung yang kini dalam kondisi rusak dan terancam putus akibat longsoran tebing di bagian sungai.
“Tebing di bagian sungai ini perlu ada penanganan khusus. Makanya, kita turun untuk memastikan lebih dulu agar proyek ini tepat sasaran,” jelas Tajuddin di lokasi.
Selain Hu’u dan Kempo, sejumlah wilayah lainnya, termasuk Kecamatan Dompu dan Woja, juga menjadi bagian dari proyek rehabilitasi ini. Wilayah-wilayah tersebut dikenal rawan bencana, khususnya banjir dan tanah longsor.
Rencana Pelaksanaan Proyek Rehabilitasi
Proyek rehabilitasi dan penanganan bencana alam di Kabupaten Dompu dijadwalkan mulai dilaksanakan pada awal tahun 2025.
Sebelum itu, pada akhir tahun 2024 ini, proses tender untuk memilih kontraktor yang akan mengerjakan proyek tersebut akan dilakukan.
Diharapkan, dengan adanya bantuan dana hibah sebesar Rp 17 miliar dari BNPB, wilayah-wilayah terdampak bencana dapat segera dipulihkan dan diperbaiki, serta mengurangi risiko bencana di masa mendatang.
“Proyek ini bukan hanya untuk memperbaiki kerusakan, tetapi juga untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana di masa depan. Kami berkomitmen untuk segera mengimplementasikan program ini demi keselamatan dan kesejahteraan warga Kabupaten Dompu,” kata Tajuddin.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan bencana alam yang sering melanda wilayah tersebut dapat diatasi secara tuntas, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman.(*)