LOMBOK TIMUR, ntbnews.com – Seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun, Ramdani Akbar, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus di Sungai Keramba, Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, pada Kamis (20/3/2025) siang.
Korban sempat hilang saat mandi bersama kakaknya dan dua temannya sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri sekitar satu kilometer dari lokasi awal.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, membenarkan kejadian tersebut.
“Dari keterangan saksi, korban awalnya sedang mandi di sungai bersama kakaknya, Azhari, dan dua temannya. Namun, tiba-tiba korban terseret arus dan hilang,” ujarnya.
Kakaknya segera memberitahukan kejadian ini kepada Suhaedi, seorang warga setempat, yang langsung berinisiatif mencari korban bersama tiga warga lainnya.
Setelah menyusuri aliran sungai, Suhaedi akhirnya menemukan tubuh korban dalam kondisi terjepit di antara bebatuan.
Korban segera dievakuasi dan dilarikan ke Puskesmas Kotaraja untuk mendapatkan pertolongan medis.
Ditemukan dalam Kondisi Luka di Kepala
Setibanya di Puskesmas Kotaraja, korban langsung diperiksa oleh dokter piket.
“Sayangnya, setelah dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar 2-3 jam sebelum ditemukan,” tambah AKP Nikolas Osman.
Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka robek pada bagian kepala dengan panjang 2 sentimeter dan lebar 2 inci, diduga akibat benturan dengan batu di sungai.
Setelah kejadian ini, pihak kepolisian langsung melakukan serangkaian tindakan, termasuk menghubungi Unit Identifikasi Polres Lombok Timur, berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Kotaraja untuk visum, melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi-saksi, serta mendokumentasikan kejadian tersebut.
Namun, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
“Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan resmi yang menyatakan bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah,” jelas Osman.
Imbauan Kepolisian untuk Masyarakat
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih waspada dalam mengawasi anak-anak saat bermain di sekitar aliran sungai, terutama saat musim hujan atau saat arus air deras.
“Kami mengimbau kepada para orang tua agar lebih berhati-hati dalam mengawasi anak-anaknya yang bermain di sungai. Pastikan mereka tidak bermain di area yang memiliki arus deras untuk menghindari kejadian serupa,” kata Osman. (*)
