MATARAM, ntbnews.com – Menjelang momen mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan peringatan agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi hujan lebat dan kondisi cuaca ekstrem selama periode liburan.
Informasi ini sangat penting, mengingat Indonesia saat ini tengah memasuki masa peralihan musim atau pancaroba, yaitu peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau.
Peralihan Musim dan Prediksi Cuaca di NTB
Meski musim kemarau di NTB diperkirakan akan dimulai pada awal April hingga Mei 2025, BMKG menegaskan bahwa hujan masih berpeluang terjadi selama Lebaran.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), Satria Topan Primadi, hujan yang terjadi pada periode tersebut dipicu oleh beberapa faktor atmosfer.
“Kondisi ini menyebabkan perlambatan kecepatan angin, pertemuan angin (konvergensi), dan kelembapan udara yang tinggi di wilayah NTB, sehingga mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan hingga akhir Maret 2025,” ungkap Satria kepada ntbnews.com, Sabtu (22/03/2025).
Faktor-faktor yang memicu hujan ini meliputi aktifnya gelombang atmosfer Equatorial Rossby, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), serta adanya sirkulasi siklonik yang disebabkan oleh gangguan tropis di Laut Timor dan Teluk Carpentaria.
Dengan adanya kondisi tersebut, BMKG memperingatkan bahwa cuaca di NTB selama periode mudik Lebaran 2025 kemungkinan akan disertai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Peringatan Potensi Cuaca Ekstrem dan Dampaknya
Selain curah hujan yang tinggi, BMKG juga memprediksi peningkatan kecepatan angin selama sepekan ke depan. Gelombang tinggi di perairan NTB diperkirakan mencapai 1,25 hingga 4,0 meter.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir pesisir atau rob, terutama di wilayah-wilayah seperti Selat Lombok (bagian Utara dan Selatan), Selat Alas bagian Selatan, perairan Utara dan Selatan NTB, serta perairan di sekitar Sumbawa dan Samudera Hindia Selatan NTB.
BMKG juga mengimbau agar masyarakat dan pihak terkait, khususnya pengguna transportasi laut, nelayan, dan wisatawan yang beraktivitas di sekitar pesisir, tetap waspada terhadap risiko bencana seperti Banjir dan banjir bandang, Genangan air, Angin kencang, puting beliung, Petir dan pohon tumbang serta kerusakan fasilitas seperti baliho roboh dan berkurangnya jarak pandang
Imbauan untuk Masyarakat dan Pihak Terkait
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mendorong masyarakat untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG.
Langkah ini dianggap sangat penting untuk mengantisipasi risiko selama perjalanan mudik dan perayaan Lebaran, serta untuk menjaga keselamatan di wilayah pesisir.
Informasi terkini dan akurat mengenai kondisi cuaca akan membantu masyarakat mengambil langkah pencegahan yang tepat guna mengurangi dampak bencana.
Dengan adanya peringatan ini, BMKG berharap agar setiap warga NTB dapat mengambil langkah preventif yang diperlukan serta menyebarluaskan informasi penting ini kepada masyarakat luas.
Pemantauan terus menerus dari pihak berwenang juga diharapkan dapat meminimalisir potensi kerugian yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem selama masa mudik Lebaran. (*)