Post ADS 1
Daerah  

BMKG Imbau Waspadai Potensi Bencana Hidrologi di Masa Peralihan Musim

SUMBAWA, ntbnews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Sultan Muhammad Kaharuddin mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Sumbawa terkait potensi bencana hidrologi seiring dengan peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.

Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Sumbawa, Samriyanto, mengingat sebagian besar wilayah Sumbawa mulai memasuki masa transisi cuaca.

“Sebagian besar wilayah barat, selatan, dan tengah Sumbawa mulai mengalami peralihan musim. Untuk wilayah utara dan timur, peralihan diperkirakan terjadi pada akhir Oktober,” ujar Samriyanto dalam keterangan resmi pada Rabu (23/10/2024).

BMKG memprediksi awal musim hujan secara keseluruhan di Sumbawa akan dimulai antara 11 hingga 20 November 2024.

Namun, beberapa wilayah di bagian timur seperti Plampang, Empang, dan Tarano diperkirakan baru akan memasuki musim hujan antara 21 hingga 30 November.

Samriyanto menjelaskan bahwa peralihan musim sering kali ditandai dengan hujan mendadak berintensitas lebat namun berdurasi singkat.

“Kondisi ini berpotensi menyebabkan bencana hidrologi seperti banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama di daerah rawan,” tambahnya.

Selain itu, BMKG juga memperingatkan peningkatan risiko bencana selama musim hujan, terutama di jalur penyeberangan Poto Tano-Kayangan yang berpotensi terdampak oleh gelombang tinggi.

“Pada musim hujan, ancaman bencana hidrologi semakin meningkat, terutama di daerah jalur penyeberangan Poto Tano-Kayangan,” lanjutnya.

Puncak musim hujan di wilayah barat dan selatan Sumbawa diperkirakan akan terjadi pada bulan Desember, sedangkan untuk wilayah utara dan timur, puncaknya diprediksi pada Februari 2025.

Samriyanto menyebutkan bahwa musim hujan di Sumbawa diperkirakan berlangsung selama 140 hingga 160 hari, dengan intensitas hujan mulai dari ringan hingga lebat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana yang mungkin terjadi, terutama banjir dan tanah longsor,”katanya.

Dengan peringatan ini, BMKG berharap masyarakat Sumbawa dapat mempersiapkan langkah antisipatif guna mengurangi risiko dampak bencana hidrologi selama masa peralihan hingga musim hujan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *