MATARAM, ntbnews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peningkatan aktivitas gempa bumi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) selama September 2024.
Total terdapat 569 kejadian gempa bumi yang terekam, dengan mayoritas gempa memiliki magnitudo di bawah 3,0 dan kedalaman kurang dari 60 kilometer.
“Dari 569 kejadian tersebut, terdapat empat gempa yang dirasakan oleh masyarakat di wilayah NTB,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, Rabu (2/10/2024).
Gempa pertama terjadi pada 7 September 2024 pukul 09.51 WITA dengan magnitudo 4,9 dan kedalaman 10 km, yang dirasakan di Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Lombok Timur dengan skala intensitas III MMI.
Selain itu, gempa dirasakan pada 12 September 2024 pukul 02.01 WITA dengan magnitudo 4,4 dan kedalaman 12 km, terasa di wilayah Sumbawa dengan intensitas III MMI.
Kejadian gempa lainnya terjadi pada 14 September dan 21 September, masing-masing dengan magnitudo 4,4 dan 4,8 yang dirasakan di beberapa wilayah Lombok.
Kenaikan Aktivitas Seismik Dibanding Bulan Sebelumnya
Jumlah gempa bumi yang terjadi pada bulan September mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Pada Agustus 2024, BMKG mencatat 502 kejadian gempa bumi, sementara pada Juli tercatat 525 kejadian.
Ardhianto menambahkan bahwa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya selama September 2024 dikelompokkan berdasarkan magnitudo, frekuensi, kedalaman, serta sumber gempa.
Berdasarkan data BMKG, gempa bumi dengan magnitudo di bawah 3,0 mendominasi dengan 476 kejadian.
Gempa dengan magnitudo antara 3,0 hingga 5,0 tercatat sebanyak 93 kali, sementara gempa dengan magnitudo di atas 5,0 tidak tercatat sama sekali pada bulan ini.
Puncak kejadian gempa bumi terjadi pada 7 September 2024, dengan total 33 gempa dalam sehari.
Analisis Kedalaman dan Sumber Gempa Bumi
Dari segi kedalaman, gempa dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 km mendominasi dengan 440 kejadian.
Sementara itu, gempa dengan kedalaman antara 60 km hingga 300 km terjadi sebanyak 125 kali, dan hanya empat gempa yang terjadi pada kedalaman lebih dari 300 km.
Ardhianto menambahkan bahwa aktivitas gempa bumi pada bulan ini terutama disebabkan oleh pergerakan Sesar Aktif Sumbawa Barat dan Flores Back Arc Thrust Segmen Sumbawa.
“Berdasarkan kondisi seismisitas wilayah NTB dan sekitarnya, gempa bumi bulan September didominasi oleh sumber gempa bumi dari daerah tersebut,” jelasnya.
Himbauan BMKG untuk Masyarakat
BMKG menghimbau kepada masyarakat NTB untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Pastikan selalu mendapatkan informasi resmi dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” ujar Ardhianto.
Dengan aktivitas seismik yang tinggi, BMKG terus memantau perkembangan dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat, guna mengurangi potensi dampak gempa bumi terhadap keselamatan dan keamanan di wilayah NTB.(*)