Bima, Ntbnews.com – Indonesia kembali berduka. Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (2/4/2021) lalu mengakibatkan dua orang warga meninggal dunia karena terbawa arus banjir.
Selain itu, sejumlah jembatan yang menghubungkan beberapa desa terputus. Jaringan listrik di sejumlah kecamatan pun terputus akibat tumbangnya tiang listrik. Juga terjadi longsor pada ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Woha, Monta dan Parado.
Ketua Umum HMI-MPO Cabang Bima Rian Risti Fauzi melalui Sekretaris Umum A. Farid mengungkapkan, bencana alam tersebut menorehkan duka bagi masyarakat.
Farid menambahkan, berdasarkan data sementara Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per tanggal 3 April 2021, sekitar 7.598 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian air 50-200 cm, 23.362 jiwa terdampak dan dua orang dinyatakan meninggal dunia.
Karena itu, atas nama keluarga besar HMI-MPO menyampaikan turut berduka atas bencana banjir yang menimpa masyarakat Kabupaten Bima.
Kata dia, pihaknya berharap seluruh masyarakat berpartisipasi untuk membantu para korban banjir.
Farid mengatakan, musibah banjir yang merendam empat kecamatan tersebut merupakan cambukan moral bagi masyarakat Kabupaten Bima agar lebih pro-aktif dalam menjaga ekosistem lingkungan hidup.
“Supaya musibah seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Jagalah alam, maka alam akan menjaga kita,” tutupnya, Senin (5/4/2021). (*)
Penulis: Arif Sofyandi
Editor: Ahmad Yasin