Post ADS 1
Daerah  

Banjir dan Angin Kencang Melanda Kabupaten Bima

Satu Truk Hanyut dan Pohon Tumbang Menimpa Rumah Warga

BIMA, ntbnews.com  – Bencana alam berupa banjir dan angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bima pada Kamis (12/12/2024) sore.

Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan di beberapa area, termasuk lahan pertanian yang terendam, satu pohon tumbang yang menimpa rumah warga, dan satu unit dump truk yang hanyut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Drs. Isyra, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang terjadi di wilayah-wilayah Kabupaten Bima pada rentang waktu pukul 16.00 Wita hingga 18.00 Wita.

Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Desa Sai, Kecamatan Soromandi, di mana banjir merendam lahan pertanian seluas 1,5 hektar yang ditanami padi dan jagung.

“Banjir juga terjadi di Desa Tawali, Kecamatan Wera. Di sana, satu unit dump truk pengangkut batu dilaporkan hanyut,” ungkap Isyra.

Selain itu, bencana angin kencang menyebabkan satu pohon besar tumbang di Desa Darussalam, Kecamatan Bolo.

Pohon yang tumbang tersebut menutupi jalan lintas Sumbawa-Bima, serta menimpa sebuah toko milik warga dan merobohkan satu tiang telekomunikasi. Akibat kejadian ini, arus lalu lintas sempat tersendat beberapa saat.

“Arus lalu lintas kembali lancar setelah batang-batang pohon dibersihkan,” jelasnya.

Meski banjir sempat melanda beberapa daerah, hingga pukul 20.00 Wita, air sudah mulai surut dan tidak ada rumah warga yang terendam. Drs. Isyra menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut.

“Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrim, seperti banjir, longsor, angin kencang, dan petir,” tandasnya.

Bencana alam ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama menjelang musim hujan yang intens di wilayah tersebut.

Pemerintah setempat mengimbau agar warga selalu memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari otoritas terkait guna mengurangi risiko bencana lebih lanjut.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *