MATARAM, ntbnews.com – Audit terhadap dugaan penyelewengan anggaran event Lombok Sumbawa Motocross tahun 2023 masih berjalan. Inspektorat Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang melakukan verifikasi data-data terkait anggaran sebesar Rp 24 miliar yang digunakan untuk acara tersebut.
Menurut Plh Inspektur Inspektorat NTB, Zuliadi, audit ini belum selesai karena banyak data yang harus diverifikasi. “Audit anggaran motocross tahun 2023 masih on proses,” jelas Zuliadi, Kamis (19/9/2024).
Ia menambahkan bahwa proses audit mencakup perencanaan, pelaksanaan, serta berbagai kegiatan pendukung.
“Banyak data yang harus diverifikasi dan kita berharap pihak-pihak terkait kooperatif untuk diklarifikasi,” ungkapnya.
Indikasi Korupsi dalam Anggaran Event
Sementara itu, Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB juga menemukan indikasi korupsi dalam penggunaan anggaran event tersebut.
Kasi Penerangan Hukum Kejati NTB, Efrien Saputera, menjelaskan bahwa penyelidikan awal oleh tim pidana khusus (Pidsus) mengungkap adanya dugaan perbuatan melawan hukum (PMH).
“Dari hasil penyelidikan ditemukan indikasi PMH. Untuk kerugian negara kami masih ragu karena pelaksanaan event motocross ada peruntukannya,” kata Efrien, Jumat (16/8/2024) lalu.
Untuk memastikan adanya kerugian negara, Kejati NTB meminta Inspektorat NTB melakukan audit.
“Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) sudah mengeluarkan surat resmi untuk audit dari Inspektorat NTB,” tambahnya.
Anggaran Tak Sesuai Penggunaan
Sebagai informasi, anggaran event Lombok Sumbawa Motocross tahun 2023 awalnya diajukan saat Gubernur NTB masih dijabat Zulkieflimansyah, namun baru cair ketika Lalu Gita Ariadi menjabat sebagai Pj Gubernur NTB. Total anggaran yang disetujui mencapai Rp 24 miliar.
Anggaran tersebut seharusnya digunakan untuk penyelenggaraan motocross di Sirkuit Tohpati Sayang-Sayang, Kota Mataram. Namun, berdasarkan dugaan yang beredar, hanya sekitar Rp 15 miliar yang benar-benar digunakan untuk event tersebut, sementara sisanya belum jelas penggunaannya.(*)