MATARAM, ntbnews.com – Pencarian terhadap seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia, Mordovina Alexandra (44), yang dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Rinjani, resmi dihentikan oleh Kantor SAR Mataram setelah 10 hari upaya pencarian tidak membuahkan hasil.
Proses pencarian yang dimulai sejak 13 September 2024, dilakukan melalui penyisiran jalur pendakian di Gunung Rinjani. Meski sudah dilakukan berbagai upaya, baik melalui darat maupun udara, tanda-tanda keberadaan korban masih belum ditemukan.
“Pencarian sudah dihentikan sejak tiga hari lalu,” ungkap Humas SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, Kamis (26/9/2024).
Wahyu menambahkan bahwa Mordovina Alexandra, yang diketahui menginap di Senaru, Lombok Utara, sudah tidak terlihat sejak 30 Agustus 2024. Kehilangan ini dilaporkan ke pihak berwenang, yang kemudian memicu operasi pencarian besar-besaran di area sekitar Gunung Rinjani.
“Sejak hari Jumat, 13 September 2024 kami mulai melakukan penyisiran di jalur Senaru, namun belum ada hasil yang positif,” jelasnya.
Selain penyisiran di jalur pendakian, pencarian juga dilakukan melalui udara dengan bantuan drone thermal untuk memantau titik-titik strategis yang diduga sebagai lokasi korban. Dua area utama yang menjadi fokus pemantauan udara adalah Puncak Sangkareang dan Lembah Santong.
“Setelah dilakukan pengecekan di beberapa lokasi yang dicurigai, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” tandas Wahyu.
Hingga berita ini dimuat, pencarian telah melibatkan berbagai pihak, termasuk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, porter, rekan korban, dan beberapa pihak terkait lainnya. Meski pencarian secara resmi dihentikan, upaya pemantauan akan terus dilakukan jika ada tanda-tanda baru yang muncul.
Pihak keluarga korban juga masih berharap adanya informasi terkait keberadaan Alexandra, meskipun waktu pencarian sudah melampaui 10 hari.
Upaya Pencarian Maksimal
Mordovina Alexandra dilaporkan hilang setelah ia tidak kembali ke penginapannya di Senaru, Lombok Utara. Tim gabungan terus melakukan pencarian intensif hingga 23 September, namun belum ada perkembangan signifikan.
“Pencarian ini sudah kami lakukan secara maksimal, baik melalui darat maupun udara, namun hingga saat ini hasilnya masih nihil,” kata Wahyu.
Meski pencarian dihentikan, pihak SAR Mataram tetap siap untuk membuka kembali operasi jika ada petunjuk baru yang mengarah pada keberadaan korban.(*)