KUTAIKARTANEGARA- Festival Budaya Bensamar yang digelar 30 Mei-1 Juni 2024 berlangsung sukses, bisa saja rutin digelar, karena bagian dari pelesatarian sejarah berdirinya kanpung tuha Bensamar yang masuk Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong.
“Kegiatan festival budaya Bensamar, bisa saja digelar secara rutin,” sebut Lurah Loa Ipuh Darat, Juliansyah.
Apalagi festival budaya tersebut, ini dirangkai dengan permainan tradisional daerah, serta berbagai pertunjukan budaya dan kesenian lokal.
Kemudian, pertunjukan tari dan musik tradisi maupun kreasi lain seperti Sri Bangun Art dari Kota Bangun, Puandara dari Desa Kedang Ipil, Kelompok Musik Pelandok Bersayap dan Orkes Sekar Kedaton, untuk lebih memeriahkan kegiatan kampong tuha Bensamar ini.
Festival budaya Bensamar ini, sebut Juliansyah merupakan program Disdikbud Kukar dalam rangka pelestarian sejarah, pengembangan kebudayaan lokal, penguatan bahasa daerah, serta pembinaan kelompok seni masyarakat.
“Program ini selaras dengan misi besar Bupati Kukar Edi Damansyah, yaitu misi peningkatan Sumber Daya Manusia(SDM) yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya,” terangnya.
Mewakili Disdikbud Kukar, Kabid Kebudayaan Puji Utomo, mengakui, alasan Dusun Bensamar dipilih sebagai pusat kegiatan budaya, karena wilayah tersebut sebagian besar masih dihuni oleh suku Kutai asli.
“Masyarakat di Bensamar, melestarikan adat dan tradisi klasik suku Kutai,” ungkapnya.
Sejarah singkat tentang Kampong Bensamar ini dahulunya adalah suku Kutai Bensamar, yang berasal dari Puak Kedang dan Puak Lampong.
Tempat tersebut, merupakan salah satu tempat istirahat kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
“Karena itu hubungan antara kedatangan Kampong Bensamar dengan Kesultanan
Kutai Kartanegara masih sangat baik. Saat ini, umur kampung Bensamar mencapai 406 tahun,”pungkasnya.(ADV139/Red01)