Post ADS 1
Daerah  

Dituding Kurang Optimal, Bawaslu Dompu Diminta Tingkatkan Pengawasan

DOMPU, ntbnews.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Dompu diminta lebih agresif dalam melakukan pengawasan selama tahapan Pilkada berlangsung.

Pengawasan yang dilakukan Bawaslu Dompu selama ini dinilai masih belum optimal dan memicu sejumlah kritik dari berbagai pihak.

Tudingan ini muncul dalam kegiatan sosialisasi menangkal isu negatif dan berita hoax melalui media sosial yang digelar Bawaslu di Laberka Cafe, Kamis (17/10/2024).

Kegiatan ini menghadirkan puluhan peserta dari berbagai organisasi kepemudaan (OKP) serta dua narasumber, yakni Kasat Intelkam Polres Dompu, Iptu Abdul Haris, dan Pengamat Sosial Politik, Suherman Ahmad.

Acara sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh anggota Bawaslu, Wahyuddin, S.Pd., yang juga merupakan Kordiv Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas.

Dalam sambutannya, Wahyuddin menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai dan bermartabat.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta menyampaikan kritik terhadap kinerja Bawaslu, terutama terkait pengawasan di media sosial.

Salah seorang peserta, Iwan Sakral, mengungkapkan bahwa perang opini dan argumen antara pendukung pasangan calon (Paslon) di media sosial semakin memanas dan menjurus pada ujaran kebencian.

“Kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Bawaslu harus bisa lebih aktif mengawasi,” kata Iwan Sakral.

Hal senada juga disampaikan Onal, perwakilan dari OKP. Ia menilai Bawaslu terkesan pasif dan tidak memiliki kekuatan dalam menindak aksi saling serang di media sosial.

“Bawaslu kok terkesan tidak punya taring. Jangan hanya tunggu laporan saja. Bawaslu harus tingkatkan pengawasan,” tegasnya.

Menanggapi kritikan tersebut, Wahyuddin menegaskan bahwa Bawaslu sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan kewenangan yang ada.

Ia juga meminta para pengguna media sosial, khususnya simpatisan Paslon, untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan di media sosial.

“Hati-hati mengeluarkan statemen. Jangan sampai menjadi pemicu konflik,” ujar Wahyuddin.

Wahyuddin juga membantah tudingan bahwa Bawaslu tidak optimal dalam pengawasan. Ia mencontohkan kasus pelanggaran oleh seorang ASN yang telah dilimpahkan ke Polres Dompu sebagai bukti bahwa Bawaslu tetap menjalankan fungsinya.

“Pilkada belum selesai, kami akan terus lakukan pengawasan,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *