LOMBOK TIMUR, ntbnews.com – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sedang menghadapi masalah serius terkait dengan kasus narkoba yang mencapai angka 60-70 persen dari total kasus pidana umum.
Angka ini menunjukkan peningkatan yang memprihatinkan dan masih lebih tinggi dibandingkan dengan kasus lainnya di wilayah tersebut.
Penjabat Bupati Lotim, M. Juaini Taofik, mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Lotim, kasus narkoba mendominasi jumlah kasus pidana umum yang ditangani.
“Misalnya ada 100 kasus pidana umum yang ditangani, maka 60-70 persennya merupakan kasus narkoba,” ujar Juaini, dikutip dari insidelombok.id, pada Jumat (26/07/2024).
Juaini menekankan bahwa tingginya angka kasus narkoba tidak bisa hanya diatasi oleh pemerintah daerah saja, tetapi memerlukan keterlibatan semua pihak dalam memberantas penyakit masyarakat ini.
“Tingginya angka kasus narkoba tentunya tak bisa hanya mengandalkan pemda saja, melainkan juga keterlibatan semua pihak dalam memberantas penyakit masyarakat itu,” jelasnya.
Pentingnya Kolaborasi dalam Pemberantasan Narkoba
Juaini juga mengajak seluruh elemen masyarakat, baik dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga organisasi masyarakat, untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah narkoba di Lotim.
Menurutnya, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci utama dalam menurunkan angka kasus narkoba yang semakin meresahkan.
“Kita harus bersama-sama, mulai dari sosialisasi bahaya narkoba di kalangan pelajar hingga penindakan tegas bagi para pengedar dan pengguna narkoba,” tambahnya.
Upaya Pemda dalam Penanganan Kasus Narkoba
Pemda Lotim telah melakukan berbagai upaya dalam menangani kasus narkoba, termasuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan mengadakan sosialisasi mengenai bahaya narkoba di sekolah-sekolah dan masyarakat.
Namun, dengan tingginya angka kasus, diperlukan langkah yang lebih intensif dan komprehensif.
“Kita harus meningkatkan program pencegahan dan pemberdayaan masyarakat agar mereka dapat turut serta dalam menjaga lingkungan dari pengaruh buruk narkoba,” ujar Juaini.
Harapan ke Depan
Juaini berharap dengan adanya sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat, angka kasus narkoba di Lotim dapat ditekan secara signifikan.
Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi dan mendidik anak-anak agar tidak terjerumus dalam penggunaan narkoba.
Dengan berbagai langkah yang telah dan akan dilakukan, Juaini optimis bahwa Lotim bisa menjadi daerah yang lebih aman dan bebas dari narkoba.
“Kami yakin dengan kerja sama yang baik, Lombok Timur bisa menjadi daerah yang lebih aman dan bebas dari pengaruh narkoba,” tandasnya.(*)