MATARAM, ntbnews.com — Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengonfirmasi bahwa proyek renovasi Kantor Gubernur NTB akan dilanjutkan sesuai jadwal. Proyek dengan anggaran total sebesar Rp35,6 miliar ini, yang memiliki Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp35,534 miliar, direncanakan akan dimulai pada awal Agustus 2024.
Plh. Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, Lies Nurkomalasari, mengatakan bahwa tender sudah selesai, sudah ada pemenangan. Paling lama, awal Agustus sudah mulai kerja dengan target kurang lebih lima bulan.
Pihaknya menambahkan bahwa proses tender telah rampung dengan PT Barindo Prima Agung dari Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, terpilih sebagai pemenang. PT Barindo Prima Agung menawarkan harga sebesar Rp32,5 miliar.
“Saat ini masih masa sanggah sampai tanggal 22 Juli 2024. Kalau tidak ada sanggahan, akan kita lanjutkan dengan penerbitan SPPBJ dan tanda tangan kontrak,” kata Lies, Senin (22/7/2024).
Proyek renovasi Kantor Gubernur NTB ini direncanakan akan memakan waktu sekitar lima bulan, dan Lies memastikan bahwa semua akan berjalan sesuai dengan perencanaan yang ada.
“Semua sudah ada perhitungannya. Dari segi konstruksi juga masih sama, tidak ada perubahan. Pak Pj. Gubernur juga menyarankan untuk dilanjutkan, karena mengingat umur Kantor Gubernur NTB sudah 47 tahun,” tambah Lies.
Sementara, Pj Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Renovasi Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), I Wayan Winarta, menegaskan pentingnya koordinasi dan kerja simultan antara rekanan proyek untuk memastikan bahwa renovasi kantor gubernur dapat selesai sesuai jadwal.
Wayan Winarta menekankan bahwa faktor cuaca yang masih mendukung dan tidak adanya gangguan hari raya, menjadi keuntungan untuk memaksimalkan proses renovasi.
“Apalagi dari segi cuaca belum masuk musim hujan, jadi belum terganggu. Tidak ada gangguan hari raya juga karena sudah lewat, jadi bisa maksimal, mulai pengerjaannya bersamaan,” ungkap I Wayan Winarta.
Proyek renovasi ini dirancang untuk meningkatkan fungsionalitas dan aksesibilitas kantor gubernur. Menurut Winarta, renovasi akan dilakukan dalam empat zona berbeda, yaitu zona depan, belakang, samping kiri, dan samping kanan.
“Bagian belakang ada perbaikan koridor, atapnya kita naikkan ke lantai dua, menggunakan yang transparan. Kemudian, ada penambahan ruang rapat dan perubahan tata letak lobi. Serta, dilengkapi satu lift sampai lantai tiga, untuk mengakomodir penyandang disabilitas,” terang Wayan Winarta.
Proyek renovasi ini diharapkan dapat memperbarui infrastruktur dan fasilitas Kantor Gubernur NTB yang sudah berusia hampir setengah abad, memberikan tampilan yang lebih modern serta meningkatkan kenyamanan dan efisiensi kerja.(*)
