LOMBOK TIMUR, ntbnews.com – Kemiskinan dan kebodohan menjadi dua masalah utama yang harus segera diatasi di Kabupaten Lombok Timur. Pemerintah memiliki peran penting dalam membangun sektor ekonomi dan pendidikan di daerah ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua STMIK Syaikh Zainuddin NW, TGH Khairul Fatihin, menekankan pentingnya pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) secara optimal dan berkelanjutan serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara terus-menerus.
“Untuk kemaslahatan umat, kunci utamanya adalah SDA yang dikelola dengan baik dan peningkatan SDM melalui pendidikan formal maupun non-formal,” kata TGH Fatihin, dalam pernyataannya, Senin (15/7/2024).
Menurut TGH Fatihin, SDA Lombok Timur sangat kaya dan beragam, tersebar di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, hingga bahari. Gunung Rinjani sebagai ikon daerah juga memberikan nilai tambah yang besar bagi Lombok Timur.
“SDA kita sangat luar biasa. Lombok Timur bukan hanya daerah dengan jumlah penduduk terbesar di NTB, tetapi juga memiliki potensi SDA yang lengkap.”
“Jika pengelolaan SDA dan peningkatan SDM dilakukan dengan baik, Lombok Timur akan semakin maju dan bermartabat,” ujar TGH Fatihin.
Cucu Pahlawan Nasional, Maulauna Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ini mengakui bahwa arah pembangunan Lombok Timur saat ini sudah cukup baik.
Namun, akselerasi atau percepatan pembangunan tetap diperlukan agar Gumi Patuh Karya bisa lebih baik lagi di masa depan.
Salah satu contohnya adalah potensi sumber daya bahari di Lombok Timur yang luar biasa. Dengan panjang garis pantai mencapai 220 km² dan 35 pulau kecil atau gili,
Lombok Timur memiliki potensi perikanan tangkap, budidaya udang dan lobster, budidaya mutiara, rumput laut, serta potensi pariwisata yang luas.
“Potensi bahari ini harus ada akselerasi. Pemerintah harus memberikan dukungan, peningkatan SDM, dan bantuan untuk mengelola serta memanfaatkan SDA yang ada. Masyarakat pesisir juga perlu didorong untuk lebih kreatif,” jelasnya.
Gagasan TGH Fatihin sangat relevan mengingat data Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Timur mencatat peningkatan jumlah penduduk miskin. Pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin sebanyak 190.840 jiwa (15,38%), menurun menjadi 189.640 jiwa (15,14%) di tahun 2022, namun kembali meningkat menjadi 197.630 jiwa (15,63%) pada tahun 2023.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) juga meningkat dari 2,88 poin pada 2021 menjadi 3,57 poin pada 2023. Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) meningkat dari 0,88 poin pada 2021 menjadi 1,16 poin pada 2023.
TGH Fatihin menekankan pentingnya akselerasi pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan di Lombok Timur.
“Sejak dulu, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid berjuang melalui NW untuk mendorong dakwah, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi. Tiga aspek penting ini masih sangat relevan saat ini,” ujarnya.
“Insha Allah, akselerasi pembangunan SDA dan SDM akan menjadi prioritas jika kami diberi amanah di Lombok Timur,” tutur TGH Fatihin.(*)