Post ADS 1
Daerah  

Pemkab Lombok Timur Ajak Perusahaan Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting

LOMBOK TIMUR, ntbnews.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengajak seluruh perusahaan di wilayahnya untuk berperan aktif dalam percepatan penurunan angka stunting melalui program orang tua asuh.

Langkah strategis ini dicanangkan bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional, dalam acara pelayanan Keluarga Berencana (KB) massal di PT Sadana Arif Nusa, Rabu (7/5/2025).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AKB) Lombok Timur, Ahmad, mengatakan bahwa inisiatif ini telah dituangkan dalam surat resmi Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin.

“Mulai dari perusahaan udang hingga industri lainnya akan menjadi bapak asuh bagi anak-anak stunting. Ini adalah upaya kolektif yang tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah,” tegas Ahmad di hadapan ratusan buruh dan masyarakat yang hadir.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 150 peserta dari kalangan buruh dan keluarga mereka, sekaligus menjadi momentum penting bagi pelayanan KB di lingkungan kerja.

Menurut Ahmad, partisipasi aktif perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap perluasan cakupan program KB dan penanganan stunting secara berkelanjutan.

“Setiap ibu pekerja yang menjadi akseptor KB adalah kontribusi nyata bagi pencegahan stunting jangka panjang,” tambahnya.

Sebagai bentuk nyata dukungan sektor swasta, PT Sadana Arif Nusa mendapat apresiasi khusus karena menjadi perusahaan percontohan dalam program pelayanan KB di tempat kerja.

Perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Sikur ini telah menyediakan fasilitas KB bagi karyawan serta masyarakat sekitar.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Generasi Sehat Lotim yang mengintegrasikan berbagai inovasi, seperti Gerakan Ayah Teladan yang melibatkan Babinsa dan kementerian terkait, serta program Adopsi Perusahaan, di mana setiap industri diharapkan mengasuh anak stunting di lingkungan operasional mereka.

Layanan KB terpadu dan penyediaan fasilitas kontrasepsi juga digalakkan di tempat kerja guna memberikan akses mudah dan nyaman bagi para pekerja perempuan.

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menargetkan penurunan signifikan angka stunting melalui pendekatan multisektor ini.

Berdasarkan data terakhir, prevalensi stunting di daerah tersebut masih berada di angka 23 persen, yang berarti masih dibutuhkan intervensi khusus, terutama pada periode krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

“Kolaborasi dengan sektor swasta sangat penting karena kami menyadari tantangan gizi kronis di Lombok Timur tidak bisa ditangani secara parsial,” kata Ahmad. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *