MATARAM, ntbnews.com – Puluhan daerah di Indonesia telah mulai merealisasikan program makan siang gratis bergizi yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Namun, di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), program tersebut belum dapat dilaksanakan karena sejumlah kendala.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, memastikan akan segera melakukan komunikasi dengan para pimpinan daerah di NTB terkait program tersebut.
“Saya segera akan komunikasi dengan Pj Gubernur mengenai apa yang perlu disiapkan,” ujar Lalu Muhammad Iqbal.
Iqbal menjelaskan bahwa koordinasi dengan pimpinan daerah akan dilakukan untuk memastikan kesiapan setiap daerah dalam menyukseskan program makan siang bergizi gratis yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat.
Sebelumnya, Gubernur Iqbal berencana berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk membahas program tersebut lebih lanjut. Namun, rencana tersebut batal dilakukan karena dirinya dipanggil untuk menghadiri rapat dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Waktu itu saya memang sempat berjanji untuk bertemu dengan kepala BGN, tetapi saya dipanggil Presiden Prabowo. Padahal, banyak hal yang ingin saya klarifikasi dan dengar langsung dari beliau,” ungkap Iqbal.
Meski program makan siang gratis bergizi belum terealisasi di NTB, Iqbal menegaskan bahwa persiapan untuk melaksanakan program tersebut sedang berjalan.
Ia juga memastikan bahwa pemerintah daerah siap mendukung program-program yang digagas oleh pemerintah pusat.
“Yang jelas, saya yakin pemerintah pusat sudah siap memberikan dukungan penuh terhadap program ini,” tambahnya.
Pemerintah daerah akan memberikan dukungan dengan mengalokasikan anggaran pada APBD.
“Bahkan saya sudah melihat ada alokasi anggaran yang disiapkan untuk mendukung pelaksanaan program makan siang bergizi gratis,” tambahnya.
Program makan siang gratis bergizi telah mulai direalisasikan di 26 daerah di Indonesia sejak Senin, 6 Januari 2025.
Sebanyak 190 dapur telah disiapkan untuk menyediakan makan siang gratis bagi peserta didik. Setiap dapur akan mengakomodasi sekitar 3.000 hingga 3.500 siswa di sekitar lokasi dapur.
Di NTB, Kota Mataram sudah menyiapkan dapur untuk program tersebut dan rencananya akan segera melaksanakan program makan siang gratis bergizi mulai pekan depan.
“Nanti kita akan klarifikasi lebih lanjut kenapa di NTB belum dianggap siap, dan segera menyelesaikan kendala-kendala yang ada,” kata Iqbal.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia, serta memberikan dampak positif terhadap pendidikan dengan menyediakan makan siang yang bergizi bagi para siswa.
Pemerintah berharap seluruh daerah di Indonesia dapat segera merealisasikan program ini untuk mendukung kemajuan bersama. (*)
